Puisi - HAL KECIL YANG MEMBUAT BAHAGIA |SAJAK BERDEBU

HAL KECIL YANG MEMBUAT BAHAGIA

Ini adalah kisah seorang pria tak sengaja melihat wanita sedang mengantarkan ayahnya, mungkin bagi semua orang ini adalah hal biasa, tapi bagi dia ini adalah pengalaman yang tidak biasa karena hatinya tiba- tiba tertarik oleh wanita yang tidak tau siapa sampai- sampai dia mencari waktu kapan wanita itu mengantar dan menjemput ayahnya hanya untuk berpapasan dengannya, dan dengan hal kecil itu dia sangat bahagia.

Karya: Awan Mendunx

puisi awan mendunx, sajak berdebu, hal kecil yang membuat bahagia

Waktu itu tak sengaja aku melihatmu mengantarkan Ayahmu
Dan saat itu adalah pertama kalinya aku melihatmu
Tanpa tau apa sebanya hatiku seperti tertarik menujumu
Namun mataku tak sanggup melihat wajahmu
Entah aku terlalu malu atau aku merasa tak pantas untukmu
Mulai dari situ aku berusaha mencari waktu yang pas
Untuk berpapasan denganmu
Dan hanya dengan hal kecil itu aku bahagia
Hidupku perlahan mulai berubah
Hati yang sekian lama gersang
Kini menjadi senang
Mulai menabur asmara dan perlahan berbunga
Namun satu hal yang masih sama
Aku masih belum bisa menatap wajahmu dengan sempurna
Bahkan sampai saat ini aku belum tau wajahmu seperti apa
Dan anehnya bisa membuatku tergila- gila
Aku tau ini cinta
Namun aku tidak berniat mengungkapkannya
Akan kubiarkan cinta ini lenyap dengan sendirinya
Dan membiarkan hati ini kembali gersang dibuatnya
Mungkin karena aku terlalu tergila- gila
Hingga tak mau membuatmu terluka
Terima kasih atas semua kesan yang kau berikan
Dan Aku Bahagia

Ditulis, Manokwari 28 Februari 2019

Puisi _ Dulu dan Sekarang Part 2 (Sajak Berdebu)

puisi ini adalah lanjutan dari puisi sebelumnya yaitu "DULU" jika kalian belum membacanya silahkan baca dulu disini agar berurutan, puisi dengan judul "SEKARANG" ini bercerita tentang sepasang kekasih yang awalnya di persatukan tiba-tiba harus terpisah oleh ke egoisan dirinya masing- masing.



SEKARANG


Karya: Awan Mendunx


Sekarang kita tak lagi bersama
Tidak lagi saling merasakan gelora api asmara
Hanya tersisa bongkahan es yang dingin tak terkira
Semburan apipun tak mampu melelehkannya
Kisah yang telah kita jalani
Janji yang kita ikat dengan tali suci
semuanya lenyap oleh ke egoisan diri
dulu seisi bumi menjadi saki
tentang bahagianya dua sejoli
bahkan halte itupun mengamini
bahwa kita pasangan serasi
tapi tidak ada mawar yang tak berduri
semua hal yang kita inginkan
tak akan selalu terjadi

Puisi _ Dulu dan Sekarang Part 1 (Sajak Berdebu)

ini adalah kisah cintaku yang begitu sederhana namun selalu membuatku bahagia, berjalan begitu saja tanpa terduga apa yang akan terjadi selanjutnya yang kita pikirkan hanya canda dan tawa berjalan beriringan tanpa harus memikirkan apa yang mereka kata, karena bahagiamu bahagiaku juga. Dihalte itu semuanya bermula.


Dulu

Karya: Awan Mendunx

Dulu kita jalan saling bergandengan
Menyusuri jalanan yang disirami kerinduan
Menerjang hujan sambil berlarian
Sesekali berteduh untuk melepas kelelahan
Dihalte itu kita bercengkrama
Penuh gembira
Para penghuni bumipun seakan iri melihatnya
Dua insan yang sedang dimabuk asmara
Membuat para orang tua bernostalgia
mengingat kembali masa lalu yang membuat bahagia
Membuat para pujangga berimajinasi
Ingin mempunyai pacar seperti dia
Mereka semua adalah saksi perjalanan cinta kita
Ternyata untuk bahagia kita tak perlu Ninja
Ternyata untuk bahagia kita tak perlu Agya
Kita hanya perlu saling percaya
Saling mendukung dan berjalan bersama


Dibuat di Manokwari Rabu 16 Januari 2019 Pukul 19.00 WIT

Puisi - Jadilah Pacarku Sekali Lagi

Puisi ini aku persembahkan untuk kamu yang telah mengisi hariku, yang mau ku ajak jalan dengan motor bututku selalu menerima dengan apa adanya diriku, namun sayang hubungan kita harus usai jadi izinkan aku meminta satu permohonan "jadilah pacarku sekali lagi dan izinkan aku berpamitan dengan orang tuamu untuk terakhir kalinya.



Jadilah Pacarku Sekali Lagi

Karya : Awan Mendunx


Dinda Izinkan aku meminta satu permohonan
Permohonan yang mungkin sangat menyakitkan
Tentang kisah kita yang begitu indah untuk dikenang
Namun begitu menyakitkan untuk dilupakan
Pertemuan kita yang agak menggelikan
Yang selalu membuatku tersenyum dalam kesendirian
Namun benar kata orang
Jika kita siap untuk bertemu
Kita juga harus siap untuk berpisah
Terima kasih sudah mau menerima segala kekuranganku
Terima kasih sudah mau ku ajak jalan dengan motor bututku
Dinda aku datang kedalam hidupmu secara baik- baik
Aku berkenalan dengan keluargamupun secara baik- baik
Jadi aku mohon kabulkanlah permohonanku ini
Jadilah pacarku sekali lagi
Untuk hari ini saja
Dan berpamitan kepada orang tuamu untuk terakhir kalinya

Dibuat di Manokwari Jum'at 4 Januari 2019
10:00 WIT
close