Tausiyah _ Pikirkan dan Syukurilah



Innal hamdalillah usoli wausoli muala rosulillah wa’ala alihi wasohbihi wamawalah ayuhal hadirun ittakulloh hakotukotihi wala tamuttuna illa wa angtum muslimun ama ba’du. Qollalohuta’ala filquranil karim a’udzubillahiminas syaitonnirozim bismillahirohmanirohim

Baca (QS. Ibrahim: 34)

Pertama-tama mari kita panjatkan puji serta syukur kehadirat ALLOH SWT, sholawat serta salam semoga di curah limpahkan kepada nabi kita, nabi muhammad Saw
Dalam kesempatan ini saya akan mengambil judul tentang “Pikirkan dan Syukurilah”!
            Bersyukur artinya sesuatu yang menunjukan kebaikan dan penyembahan kepada Alloh, sebagai wujud terima kasih kepada Alloh SWT, bersyukur adalah suatu kewajiban, mensyukuri nikmat Alloh yang di berikan kepada kita. Salah satu tanda yang mensyukuri nikmat Alloh yaitu lahirnya ucapan-ucapan baik pada mulutnya maupun hatinya, contoh kecilnya, ketika kita akan makan di awali dengan bismillah.
Saya mempunyai beberapa pertanyaan, sayartnya harus menjawb dengan spontan alias cepat, okay? siap-siap yaa?,, ^_^

1. kertas HVS warnanya apa ?
2. awan warnanya apa ?
3. tissu warnanya apa ?
4. sapi minum apa ?

Yang ngejawab susu berarti kurang fokus, karena sapi minum air

1. rambut anda warna apa?
2. Alis warnanya apa ??
3. aspal warnanya apa ???
4. kelelawar tidurnya kapan?

Yang menjawab malam, artinya konsentrasinya kurang. karena kelelawar tidur siang hari.

1. warna dari cendol apa?
2. daun kelapa warnanya apa?
3. warna umum rumput?
4. Jerapah makan apa?

Yang jawab rumput , itu salah, karena Jerapah makan daun.


Itu sekedar permainan logika saja,,
Otak, yang selalu kita gunakan untuk berfikir itu adalah salah satu dari sekian banyak nikmat yang Alloh berikan kepada kita, Ingatlah setiap nikmat yang Alloh anugrahkan kepada kita,
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki kita. Dan nikmat Alloh yang telah Di berikan kepada kita tak akan pernah sanggup kita hitung.
Alloh Berfirman pada (QS. Ibrahim: 34)  yang artinya:
{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menghitungnya.}
Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, kita memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. kita menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.
{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.}
(QS. Luqman: 20)
kita memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.
{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?}
(QS. Ar-Rahman: 13)
Apakah kita mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedangkan kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti?
Apakah kita mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?
Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar kita masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya?
Pernahkah kita merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar kita yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?
Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata kita yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit kita yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.
Apa pernah terpikirkan dalam benak kita, ingin menukarkan mata kita dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran kita seharga perak satu bukit?
Apakah kita mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah kita, hingga kita bisu?
Maukah kita menukar kedua tangan kita dengan untaian mutiara, sementara tangan kita buntung?
Begitulah, sebenarnya kita berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi kita tidak menyadarinya. kita tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun kita masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat. kita acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga kita pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya kita masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah!
Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling kita. Dan janganlah termasuk golongan orang yang seperti pada (QS. An-Nahl: 83)
{Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.}

Hanya itu yang bisa saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan.

Robana atina pidunnya hasanah wafilahiroti hasanah wakina adzabanar

Wabilahitaufik walhidayah, wassalamualaikum wr wb

Referensi:
=> NOVEL LA TAHZAN

Post a Comment

close