Tausiyah _ Kematian



Assalamualaikum wr wb
                Innal hamdalilah usoli wausoli wamawalah, ayuhal hadirun itakulloh hakotukotihi wala tamutunna wa angtum muslimun, ama ba’du
Qolallohu ta’ala filquranil karim a’udzubilahiminasyaiton nirozim bismillahirohmanirohim
“BACA SURAT AT-TAKAATSUR AYAT 1-3”
Pertama-tama mari kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Alloh SWT, ssholawat serta salam semoga tetap di curah limpahkan kepada nabi kita nebi besar Muhammad saw.
Dalam kesempatan ini saya akan mengambil judul tentang, KEMATIAN”

Pada hari itu kita bahagia, masih bisa menikmati alam ciptaan Alloh SWT, bersama orang tua, anak, keluarga, kerabat, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin, tertawa bersama tanpa beban, lalu tiba-tiba didatangi oleh suatu malam, malam disaat dijemput oleh kematian, yaitu sakarotul maut.
Malam itulah malam pertama berada dalam alam kubur, sendiri dikecam oleh kesunyian, tanpa anak isteri, suami juga sahabat karib,  yang ada hanyalah amal, inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, isteri kita menjadi janda, suami kita menjadi duda, malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinding tanah berselimutkan kafan, inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah, menempati liang lahad yang gelap dan sempit, kemarin malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib, tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga, pada malam itu kita baru sedar, Ternyata, HARTA, KELUARGA, PEKERJAAN yang keras, terkadang kita mencarinya sampai lalai mengingat Allah, tidak sedikitpun dari pada semua itu menemani dan membela kita,
Allah SWT berfirman,
“BACA SURAT AT-TAKAATSUR AYAT 1-3”
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
Hadirin kaum muslimin rohimakumulloh, Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang pencuri yang mati disaat memegang hasil curianya? Saat para pecandu narkoba mati disaat menikmati barang haramnya? Saat para penjudi mati di atas meja judinya? begitu juga kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas sejadahnya?
kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka, inilah kematian datang dengan tiba-tiba, ia datang tepat pada waktunya, tidak lambat dan tidak cepat, meregut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia, tidak pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sehat atau sakit, ia datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani, ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa,
Banyaknya uang di bank tidak akan bisa menyogok Malaikat untuk mengundurkan waktu kematiannya, inilah realita kematian, sudah bersiapkah kita menghadapi malam pertamanya, Bukankah Rasulullah Saw ada bersabda “ Orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di antara kamu, dan ada bekalan setelah kematiannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz…” Sa’ad Bin Mu’adz akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat…
Hadis yang diriwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah melapangkanya.”
Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur, bagaimana dengan kita.?
Rasulullah SAW bersabda “Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka, akan datang kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya, SIAPAKAH TUHAN-MU?, SIAPAKAH NABI-MU?, APAKAH AGAMA-MU? dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU, MUHAMMAD ADALAH NABI-KU, ISLAM ADALAH AGAMA-KU,
Terdengarlah seruan dari langit, “Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).
Benarkah kita, bisa menjawabnya? Dari lisan yang jarang menyebut Asma-Nya, dan ibadah yang sering kita remehkan, Serta sunnah Rasul, yang kita abaikan, pada saat itu, kita hanya mampu menjawab, TIDAK, TIDAK, dan TIDAK.
Terdengarlah suara penyeru dari langit… Hambaku ini seorang pendusta… Hamparkan padanya tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka mendatanginya… Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya… seorang berwajah buruk berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya… Yang tiada lain itulah amal buruknya…
Maka jika itu terjadi hanya aka nada penyesalan dalam diri kita, dan berkata, Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku, agar boleh ku lunaskan segala urusan, lilitan hutang yang belum terbayar, banyaknya AMANAH dan KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan, beribu JANJI yang sering diingkari, dan UANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi, namun kini, PINTU-MU, sudah tertutup rapat, bertaubat sudah terlambat, menyesali diri sudah tidak bererti, dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN, merasakan PENDERITAAN yang PANJANG yang tiada berakhir,
“Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan”
Hanya itu yg bisa saya sampaikan, mohon maaf dari semua kesalahan, wassalamualaikum wr, wb.

1 komentar:

Post a Comment

close