Curhatan tukang curhat

Curhatan tukang curhat

Curhatan macam apa ini, hahaha baca ajan gan sampe beres.

Bingung nih mau upload apa lagi belum ada inspirasi, kita curhat aja lah ya wkwkwk, kita ceritain kapan aku mulai nulis.

Berawal saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar aku terinspirasi sama band-band indonesia seperti sheila on 7, dewa19,  dan band lain seangkatannya, dipikir-pikir aku tua banget ya? Hahaha, waktu sd aku terobsesi sama mereka pengen bisa ngeband main musik terutama yang namanya gitar, lihat sodara, teman pada jago main gitar, cuman emang dasar ga bakat ngemusik belajar bertahun-tahun gabisa bisa, kunci hapal tapi gabisa menyesuaikan nada, mungkin ini yang namanya buta nada? , miris banget kan? Udah itu aku sedikit-sedikit mudur dari obsesi ngemusik, jadinya Cuma penikmat musik aja.

                Singkatnya aku udah masuk SMP, Sambil ngelamun dengerin musik terbersit di benakku, gabisa main musik kenapa ga jadi yang ciptain lagunya aja? Mulai dari saat itu aku rajin coret-coret buku, membuat kata-kata yang menurutku romantis, coba pake nada walaupun aku tau itu nada paling ancur didunia bahkan sampai akhirat, dan saat kelas 3 SMP aku jatuh cinta sama seorang cewek disitulah kata-kata indah nan romantisku bermunculan tanpa henti, aku tulis di buku masih inget merknya Big Boss, ga penting ya? Wkwk. Aku sampai habisin dua buku big boss setiap satu lembar aku isi dengan kata-kata romantisku dan satu lembar berikutnya aku tulis nama cewek itu.

                Hari terus berganti aku menulis tak kunjung henti, dan penyesalan seumur hidupku aku tak pernah mengatakan perasaanku kepadanya, waktu SMP aku cupu banget walupun sekarang masih cupu sih, dan ini kejadian nyata sekaligus pengalaman pertama, cewek yang aku suka melontarkan senyum indahnya intah pada siapa tapi dalam hati aku yakin itu senyuman untukku aku balas senyumannya dan tiba-tiba badanku lemas, kakiku takuat menopang tubuhku, sampai aku minta bantuan sama temen buat memapahku ke bangku tempat aku duduk, tubuhku gemeteran.

                Temanku bertanya kamu kenapa kok sampe gemeteran gitu liat hantu? Sambil ngetawain,. Bukan bukan itu kamu tau cewek yang aku suka? Dia.... dia.... dia tadi senyum sama aku, dan entah kenapa tubuhku tiba-tiba lemes, temanku langsung tertawa lepas, Cuma gara-gara itu kamu kayak gini? Turut prihatin sama kamu sob.

                Mungkin itu pengalaman yang paling aneh dalam hidupku, dan mulai beranjak SMA, biasa setelah pulang sekolah aku suka coret-coret bukuku cari inspirasi dan langsung aku tulis, tapi suatu hari ada kejadian yang membuatku sangat terpukul, sangat menyesal, begitu sakit didalam hati, buku yang selama ini aku coret-coret, buku yang selalu menemaniku, buku yang selalu aku tulisa nama dia, dijual ketukang rongsok sama emak, mulai detik itu juga aku gapernah lagi menulis kata-kata romantisku.

                Tahun demi tahun aku sudah lupa dengan yang namanya puisi, aku lupa bagaimana caranya menari dengan pena diatas kertas, saat aku mau mencobanya lagi, teman-temanku mengejek, haha kamu jadi cowok alay banget, masa cowok bikin puisi?, muka aja serem tapi hatinya ping, apa? Puisi? Hahaha, wwwiihhh kamu hebta bisa bikin puisi “bari semu ngaledek tea gening” (pake mimik muka meledek), dari situ aku drop lagi, dan ga pernag ingin untuk menulis.

                Singkat cerita, aku sudah jadi anak kuliahan, cieee anak kuliahan, udah lupa banget dengan namanya puisi, dan suatu ketika ada seorang cewek yang menarik perhatianku, dia begitu berbeda dari yang lain, tingah, sikap dan sifatnya dia mempunyai daya tarik tersendiri, aku mulai mendekati dia, dan dia mempunyai hobi membaca, dan paling mengejutkan dia sangat mahir dalam merangkai kata, dia lebih muda dari aku tapi bakat menulisnya begitu terpancar jelas, dari situ jiwa merangkai kataku bangkit kembali, dan aku mencoba menulis lagi hari demi hari, dalam pikiranku tertanam aku gaboleh kalah sama cewek itu.

                Kata-kataku mulai kembali pada tracknya, semangatku kembali menggebu menari bersama pena melukiskan keindahan kata diatas kertas saling berlomba siapa yang terbaik, dari mulai senang sesenang-senangnya hingga yang namanya sakit se sakit-sakitnya, kita jalani bersama, emosi, egois, semuanya bercampur jadi satu, aku coba uploadkan puisi-puisiku ke blog ini, dan aku sangat bahagia, hingga hari itu tiba, dia pergi jauh entah kemana, tanpa memberitahuku sebelumnya, itulah salah satu alasan beberapa tahun kebelakang aku berhenti menulis lagi.


Terima kasih udah membaca curhatanku dari atas sampe bawah, maaf kalo telalu lebay,maaf apabila kata-katanya tidak nyambung,. Minta tanggapannya dan tuliskan dikomentar ya, terima kasih 

1 komentar:

Post a Comment

close