Puisi
ini bercerita tentang kerinduan dua hati yang saling terpisah jarak namun
selalu dekat dalam do’a. Diibaratkan seperti Bulan dan Bintang di malam hari.
Selamat membaca… J
Karya
: Mia Helmiyani
“Bintangku, Bulanmu”
Betapapun
keadaan malam
Apapun
wujud lukisan alam
Tak akan
keduanya tenggelam
Dalam kelabu
yang dalam
Aku tahu petang
takkan berlaku tamak
Karena kidung
berani untuk sempurna
Dari kita
sebagai do’a
Penikmat senja,
pun kawan mentari
Bintangku
bertanya…
Adakah lelah
yang kau rasakan?
Pada setiap
detik penantian yang tiada henti ?
Adakah
kesempatan untuk lebih dekat ?
Bulanmu
menjawab…
Tak ada kata
lelah untuk terus bercahaya karena titah Tuhan
Maka takkan jemu
aku menanti
Dan mendekatlah pun
dengan cara Tuhan
Wahai Bintangku…
Post a Comment